EROPA – Ketegangan geopolitik di Eropa Timur kembali memuncak pada awal Oktober 2025, menyusul insiden militer yang melibatkan Rusia dan kapal patroli milik negara anggota NATO di Laut Hitam.
Insiden ini terjadi ketika sebuah kapal patroli Rumania, yang sedang melakukan latihan gabungan dengan Angkatan Laut Amerika Serikat, dilaporkan didekati secara agresif oleh pesawat tempur Rusia di zona perairan internasional. Meskipun tidak ada tembakan yang dilepaskan, insiden ini dilihat oleh para analis sebagai upaya Rusia untuk menguji batas respons Aliansi Atlantik Utara (NATO).
NATO Perkuat Kehadiran Militer
Sebagai respons, NATO telah mengumumkan percepatan penempatan sistem pertahanan udara dan rudal tambahan di Rumania dan Polandia.
- Pernyataan NATO: Juru bicara NATO di Brussels menyatakan bahwa langkah ini adalah “tindakan defensif untuk melindungi wilayah aliansi” dan bukan provokasi. Mereka menegaskan bahwa setiap upaya untuk mengganggu jalur pelayaran internasional di Laut Hitam akan ditanggapi dengan serius.
- Reaksi Rusia: Moskow segera mengutuk langkah NATO tersebut, menyebutnya sebagai “eskalasi militer yang tidak beralasan” dan menuduh Aliansi menggunakan perang di Ukraina sebagai dalih untuk memiliterisasi wilayah perbatasan Rusia.
Analis militer memandang situasi ini sebagai yang paling berbahaya sejak invasi ke Ukraina, mengingat insiden kali ini terjadi langsung antara unit militer Rusia dan NATO. Diplomat Eropa kini berupaya keras membuka jalur komunikasi darurat untuk mencegah salah perhitungan yang dapat menyeret kawasan itu ke konflik yang lebih luas.

































