GAZA – Perhatian dunia kembali tertuju pada Timur Tengah, di mana konflik antara Israel dan Hamas mengalami eskalasi signifikan di Gaza Utara pada awal Oktober 2025.
Peningkatan intensitas pertempuran terjadi setelah Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengklaim telah berhasil melumpuhkan sebagian besar infrastruktur militer Hamas di wilayah tersebut, termasuk jaringan terowongan utama. Namun, eskalasi ini memicu kekhawatiran internasional yang mendalam terkait krisis kemanusiaan.
PBB Mendesak Jeda Kemanusiaan Mendesak
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendesak dilakukannya jeda kemanusiaan segera untuk memungkinkan bantuan kritis, terutama bahan bakar dan obat-obatan, masuk ke Gaza.
- Organisasi bantuan melaporkan bahwa rumah sakit di Gaza Utara berada di ambang kolaps total akibat kekurangan energi dan minimnya pasokan medis.
- Sementara itu, upaya mediasi yang dilakukan oleh Mesir dan Qatar untuk mencapai kesepakatan pertukaran sandera dan gencatan senjata tampaknya menghadapi hambatan besar di tengah situasi di lapangan yang semakin memanas.
Kondisi ini menempatkan komunitas internasional dalam tekanan besar untuk mencari resolusi diplomatik yang dapat menghentikan spiral kekerasan yang terus berlanjut.

































