JAKARTA – Sistem Layanan Kesehatan Nasional (NHS) Inggris kini menghadapi tekanan operasional yang parah pada Oktober 2025, yang secara langsung dihubungkan dengan kebijakan imigrasi pasca-Brexit yang semakin ketat. Pemerintah Inggris, yang berupaya keras memenuhi janji politik untuk memangkas angka migrasi bersih, justru menciptakan defisit tenaga kerja kritis yang mengancam kualitas layanan kesehatan masyarakat.
Pembatasan visa kerja yang lebih rumit, khususnya bagi pekerja dari negara-negara non-Uni Eropa, telah menyulitkan NHS untuk merekrut dan mempertahankan ribuan staf vital, mulai dari perawat hingga dokter spesialis dan ahli terapi.
Defisit Staf Memicu Kekacauan Operasional
Krisis ini berdampak langsung pada pasien di seluruh negeri. Data dari otoritas kesehatan menunjukkan bahwa:
- Antrian Pasien Memanjang: Puluhan ribu operasi elektif, termasuk penggantian pinggul dan katarak, terpaksa ditunda atau dibatalkan karena tidak ada staf yang memadai untuk melakukan prosedur pasca-operasi.
- Penutupan Layanan: Beberapa rumah sakit komunitas terpaksa menutup sementara bangsal spesialis atau mengurangi jam operasional unit gawat darurat karena kekurangan perawat senior.
- Kepergian Staf Internasional: Banyak staf internasional yang sudah bekerja di NHS memilih untuk pindah ke negara lain (seperti Kanada atau Australia) karena merasa tidak dihargai dan terbebani oleh ketidakpastian status imigrasi mereka di Inggris.
Perlawanan dari Asosiasi Medis dan Politik Dilema
Kondisi ini memicu reaksi keras dari badan-badan profesional kesehatan. Asosiasi Dokter Kerajaan Inggris secara terbuka mendesak Perdana Menteri untuk segera memberlakukan pengecualian permanen visa bagi semua profesi medis yang kekurangan staf. Mereka berargumen bahwa kesehatan dan keselamatan publik harus diutamakan di atas janji politik tentang pembatasan imigrasi.
Di sisi lain, pemerintah Inggris berada dalam dilema politik. Meskipun mengakui kesulitan yang dihadapi NHS, mereka bersikeras bahwa kebijakan imigrasi yang ketat adalah mandat dari pemilih.
- Solusi Jangka Pendek: Pemerintah baru-baru ini mengumumkan skema visa jalur cepat untuk perawat yang berasal dari negara-negara tertentu, namun kritikus menyebut langkah ini hanya “tambal sulam” dan tidak mengatasi masalah struktural yang ada.
Krisis ini menyoroti pertentangan yang tajam antara target imigrasi politik dan kebutuhan mendasar layanan publik. Para ahli memperkirakan bahwa jika tidak ada perubahan kebijakan yang signifikan, NHS akan terus menghadapi kekurangan tenaga kerja yang dapat meruntuhkan layanan kesehatan dalam dua tahun ke depan.

































