TIONGKOK – Dalam sebuah langkah kebijakan yang akan bergema di seluruh industri teknologi global, pemerintah Tiongkok pada awal Oktober 2025 menetapkan batas atas konsumsi energi yang diizinkan untuk operasional Kecerdasan Buatan (AI) skala besar. Keputusan ini secara langsung menargetkan pusat data (data center) dan server berdaya tinggi yang digunakan oleh perusahaan teknologi raksasa domestik untuk melatih model-model AI generatif yang masif.
Kebijakan baru ini dipandang sebagai upaya Beijing untuk menyeimbangkan ambisinya memimpin perlombaan teknologi AI dunia dengan komitmen nasionalnya yang ketat untuk mencapai netralitas karbon pada tahun 2060. Pelatihan model bahasa besar (Large Language Models/LLMs) telah terbukti memerlukan daya listrik yang sangat besar, berpotensi menggagalkan target iklim Tiongkok.
Dampak Langsung pada Industri Teknologi Domestik
Regulasi energi ini segera memaksa raksasa teknologi Tiongkok, termasuk Baidu, Tencent, dan Alibaba, untuk merombak strategi pengembangan AI mereka:
- Efisiensi Chip: Perusahaan didorong untuk berinvestasi besar-besaran dalam riset dan pengembangan chip AI yang lebih hemat energi serta sistem pendingin data center yang inovatif. Inovasi kini tidak hanya diukur dari kecepatan komputasi, tetapi juga dari efisiensi daya per unit komputasi (teraflops/watt).
- Fokus pada Optimasi Algoritma: Pengembang AI kini harus memprioritaskan algoritma yang dapat menghasilkan kinerja tinggi dengan jejak energi yang lebih kecil (smaller footprint).
Implikasi Global Terhadap ‘Perlombaan Hijau’ AI
Keputusan Tiongkok ini diperkirakan akan memicu perdebatan serupa di negara-negara maju lainnya, terutama di Amerika Serikat dan Uni Eropa, yang juga menghadapi dilema energi dalam ledakan teknologi AI.
- Tren Global: Analis teknologi memprediksi bahwa dalam waktu dekat, efisiensi energi akan menjadi metrik kunci dalam menilai kesuksesan teknologi AI, bukan hanya akurasi atau kecepatannya. Hal ini dapat memicu perlombaan global baru dalam mengembangkan AI yang ‘lebih hijau’ dan berkelanjutan.
Langkah ini menandai pergeseran signifikan dari fokus pertumbuhan AI yang tidak terbatas (unfettered growth) menuju model pembangunan yang lebih terukur dan ramah lingkungan.































