Jakarta, 3 Oktober 2025 – Situasi di kawasan Timur Tengah kembali memanas pada Oktober 2025. Bentrokan antara militer Israel dan kelompok bersenjata Palestina di Gaza memicu lonjakan korban jiwa dalam beberapa pekan terakhir. Serangan udara dan artileri dilaporkan menghantam sejumlah wilayah padat penduduk, sehingga menimbulkan krisis kemanusiaan yang semakin parah.
Organisasi internasional, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), menyerukan gencatan senjata segera demi mencegah bertambahnya korban sipil. Sekretaris Jenderal PBB menyatakan bahwa kedua belah pihak harus menahan diri dan kembali ke meja perundingan.
Sejumlah negara besar seperti Amerika Serikat, Rusia, dan Uni Eropa turut memberikan pernyataan resmi. AS mendesak agar akses bantuan kemanusiaan dibuka tanpa hambatan, sementara Rusia menekankan pentingnya dialog multilateral untuk menghindari eskalasi konflik lebih luas.
Di sisi lain, ribuan warga di berbagai kota besar dunia turun ke jalan menggelar aksi solidaritas bagi korban konflik, menuntut adanya keadilan serta penyelesaian damai yang berkelanjutan.
Para pengamat menilai bahwa tanpa adanya langkah konkret, konflik ini berpotensi meluas dan mengguncang stabilitas politik maupun ekonomi global.