PYONGYANG/SEOUL, 22 OKTOBER 2025 – Korea Utara (Korut) kembali melakukan uji coba rudal balistik, langkah provokatif yang dilakukan hanya beberapa hari menjelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC). Peluncuran rudal ini memicu ketegangan dan kecaman keras dari Korea Selatan, Jepang, dan Amerika Serikat, serta meningkatkan kekhawatiran stabilitas keamanan di kawasan Asia Timur.
Peluncuran ini secara luas diinterpretasikan sebagai demonstrasi kekuatan dan upaya Korut untuk menarik perhatian dunia, khususnya jelang pertemuan penting para pemimpin ekonomi di Asia Pasifik.
Detail Peluncuran
- Jenis Rudal: Diduga merupakan Rudal Balistik Jarak Pendek (SRBM), meskipun jenis pastinya sedang dianalisis oleh otoritas militer Korea Selatan dan Jepang.
- Lokasi Peluncuran: (Sebutkan lokasi jika ada, misalnya: Diluncurkan dari wilayah pantai timur Korut.) Rudal tersebut dilaporkan jatuh di luar Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Jepang.
- Tujuan Politik: Waktu peluncuran yang berdekatan dengan KTT APEC dianggap sebagai sinyal politik yang bertujuan untuk:
- Menunjukkan kemampuan militer Korut di hadapan komunitas internasional.
- Menekan Amerika Serikat dan sekutunya untuk melonggarkan sanksi atau kembali ke meja perundingan dengan posisi yang menguntungkan Korut.
Konteks KTT APEC
KTT APEC adalah forum yang dihadiri oleh para pemimpin ekonomi utama, termasuk Amerika Serikat, China, Korea Selatan, dan Jepang, yang semuanya memiliki kepentingan langsung terhadap isu nuklir Korut. Peluncuran rudal ini secara efektif memaksa isu keamanan di Semenanjung Korea menjadi agenda utama diskusi di sela-sela KTT APEC, yang seharusnya fokus pada perdagangan dan pertumbuhan ekonomi.
Perbedaan Rudal Balistik dan Rudal Jelajah
Dalam konteks uji coba militer Korut, penting untuk membedakan antara Rudal Balistik dan Rudal Jelajah, karena keduanya memiliki implikasi strategis yang berbeda:
Kriteria | Rudal Balistik (Ballistic Missile) | Rudal Jelajah (Cruise Missile) |
Lintasan | Lintasan Parabola (Busur). Rudal mencapai ketinggian tinggi (bisa ke luar atmosfer) sebelum jatuh bebas ke target. | Lintasan Rendah dan Datar. Rudal terbang dekat dengan permukaan tanah/laut. |
Pemandu | Dipandu pada fase peluncuran awal, tetapi sebagian besar penerbangan tidak dapat diubah atau dilacak karena kecepatan tinggi (hypersonic). | Dipandu dan dikontrol sepanjang penerbangan, dapat bermanuver untuk menghindari radar dan pertahanan udara. |
Kecepatan | Sangat Cepat (seringkali hipersonik) saat jatuh ke target, membuatnya sulit dicegat. | Relatif Lebih Lambat (subsonik hingga supersonik), mirip pesawat jet. |
Ancaman Strategis | Umumnya membawa hulu ledak nuklir dan dirancang untuk serangan jarak jauh. | Umumnya membawa hulu ledak konvensional, digunakan untuk serangan presisi. |
Peluncuran rudal balistik Korut, yang tergolong pelanggaran terhadap Resolusi Dewan Keamanan PBB, selalu menimbulkan alarm yang lebih tinggi karena potensi ancamannya yang strategis.