INDONESIA, 22 OKTOBER 2025 – Tanggal 22 Oktober memiliki makna ganda di Indonesia dan dunia. Selain diperingati sebagai Hari Santri Nasional di Indonesia, tanggal ini juga diperingati secara global sebagai Hari Kesadaran Gagap Internasional (International Stuttering Awareness Day / ISAD). Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman publik mengenai kondisi gagap dan menghilangkan stigma yang melekat pada individu yang mengalaminya.
Hari Kesadaran Gagap Internasional
Peringatan Hari Kesadaran Gagap Internasional telah diselenggarakan sejak tahun 1998. Tujuan utama peringatan ini adalah:
- Edukasi Publik: Mengedukasi masyarakat luas tentang apa itu gagap (stuttering) dan bahwa kondisi ini adalah gangguan komunikasi, bukan masalah kecerdasan atau kepribadian.
- Menghilangkan Stigma: Mendorong penerimaan sosial dan menghapus stereotip negatif yang sering dialami individu gagap.
- Dukungan: Mendorong pemerintah, lembaga pendidikan, dan komunitas untuk menyediakan sumber daya dan terapi yang diperlukan bagi individu gagap.
Melalui tema-tema tahunan, peringatan ini mendorong komunikasi terbuka tentang pengalaman hidup dengan gagap dan pentingnya dukungan dari lingkungan sekitar.
Hari Santri Nasional
Di Indonesia, fokus utama pada 22 Oktober adalah mengenang peran besar ulama dan santri:
- Latar Belakang: Peringatan ini merujuk pada dikeluarkannya Resolusi Jihad oleh Hadratussyekh KH. Hasyim Asy’ari pada 22 Oktober 1945. Resolusi ini menyerukan kepada umat Islam untuk berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
- Peran: Hari Santri diperingati untuk mengingat kontribusi historis santri dalam kemerdekaan dan peran strategis mereka dalam pembangunan bangsa, terutama dalam menjaga nilai-nilai moderasi beragama dan nasionalisme.
Kedua peringatan ini, meskipun berbeda konteks, sama-sama menyerukan pentingnya kesadaran, baik kesadaran sejarah dan kebangsaan, maupun kesadaran sosial terhadap isu komunikasi.