MOSKOW – Rusia mengeluarkan peringatan keras terhadap Uni Eropa (UE) terkait rencana blok tersebut untuk memanfaatkan aset kedaulatan Rusia yang dibekukan, baik melalui penyitaan langsung maupun penggunaan keuntungan dari aset tersebut untuk mendanai bantuan dan pinjaman besar bagi Ukraina.
Juru bicara Kremlin dan pejabat tinggi Rusia menegaskan bahwa Moskow akan mengambil langkah balasan keras yang setara (simetris) jika UE merealisasikan rencana yang disebut sebagai “pencurian murni” tersebut.
Fokus pada Aset Beku dan Skema Pendanaan UE
Isu ini berpusat pada sekitar $300 miliar aset Bank Sentral Rusia yang dibekukan di Barat, yang sebagian besar tersimpan di Eropa, terutama di Belgia. Uni Eropa saat ini sedang mempertimbangkan dua skema utama:
- Penggunaan Keuntungan (Bunga): Menggunakan bunga atau keuntungan yang dihasilkan dari aset beku tersebut untuk mendanai bantuan militer dan keuangan bagi Ukraina. Skema ini telah disepakati oleh negara-negara G7 dan mulai diterapkan.
- Penyitaan Penuh/Pinjaman: Rencana yang lebih agresif, seperti menyita secara penuh aset tersebut atau menggunakannya sebagai jaminan untuk pinjaman besar bagi Ukraina, masih diperdebatkan di kalangan anggota UE karena kekhawatiran hukum dan risiko pembalasan.
Ancaman Balasan Rusia
Pejabat Rusia, termasuk mantan Presiden Dmitry Medvedev, telah berulang kali memperingatkan bahwa setiap upaya untuk menyita aset akan dianggap melanggar hukum internasional dan akan dibalas dengan tindakan yang “menyakitkan.”
Ancaman balasan yang disorot meliputi:
- Penyitaan Aset Barat: Rusia mengancam akan menargetkan investasi asing langsung perusahaan-perusahaan Barat yang tersisa di Rusia. Nilai investasi ini diperkirakan setara dengan aset Rusia yang dibekukan, yakni mencapai sekitar $285 miliar.
- Jalur Hukum dan Non-Hukum: Moskow menegaskan akan menempuh “segala cara yang memungkinkan” di semua pengadilan internasional maupun nasional, serta langkah-langkah di luar pengadilan, untuk mengejar pihak-pihak yang terlibat dalam penyitaan asetnya.
- Ketidakstabilan Global: Kremlin juga memperingatkan bahwa penyitaan aset negara berdaulat akan merusak kepercayaan global terhadap obligasi dan mata uang Barat, serta mengacaukan sistem keuangan global.
Meskipun beberapa negara UE menunjukkan dukungan luas untuk rencana pendanaan Ukraina, kekhawatiran dari negara-negara yang menjadi lokasi penyimpanan aset, seperti Belgia, menahan upaya penyitaan penuh hingga aspek hukum dan risiko balasan dapat ditangani secara kolektif.