JAKARTA, 6 November 2025 – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPANRB), Rini Widyantini, menegaskan bahwa upaya penguatan integritas publik dan pemberantasan korupsi merupakan pilar fundamental dari agenda reformasi nasional Indonesia. Pernyataan ini disampaikan dalam ajang internasional bergengsi, “12th Regional Conference of The Anti-Corruption Initiative for Asia and The Pacific,” yang diselenggarakan oleh Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) bersama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta pada 23 September 2025.
Konferensi ini dihadiri oleh perwakilan dari 17 negara di kawasan Asia Pasifik dan menjadi platform penting bagi Indonesia untuk berbagi pengalaman dan menunjukkan komitmen di mata dunia.
Integritas: Landasan Transformasi Tata Kelola Pemerintahan
Dalam forum yang mengusung tema “Integritas sebagai Katalisator Pembangunan Sosial dan Pertumbuhan Ekonomi” tersebut, Menteri Rini menyampaikan bahwa integritas telah menjadi landasan transformasi tata kelola pemerintahan Indonesia selama dua dekade terakhir.
“Bagi Indonesia, memperkuat integritas publik dan memberantas korupsi bukan sekadar pilihan, melainkan pilar fundamental agenda reformasi nasional kami,” ujar Menteri Rini.
Ia menjelaskan bahwa reformasi birokrasi yang komprehensif memainkan peran krusial dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia. Upaya ini diwujudkan melalui:
- Pembangunan ASN Profesional dan Berbasis Meritokrasi: Penguatan sistem meritokrasi, mulai dari rekrutmen pegawai melalui Tes Berbantuan Komputer (CAT) hingga pengembangan karir, dirancang untuk memastikan aparatur negara memiliki profesionalisme dan akuntabilitas yang tinggi.
- Penerapan SAKIP: Indonesia mengimplementasikan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas kinerja, memastikan setiap dana publik dimanfaatkan secara efektif untuk melayani masyarakat.
- Digitalisasi: Pemanfaatan teknologi, seperti dalam pengadaan barang dan jasa, menjadi salah satu langkah strategis untuk meminimalisir peluang terjadinya praktik korupsi.
Dampak pada Forum Internasional
Kehadiran dan paparan Indonesia dalam konferensi ini memberikan dampak signifikan di tingkat regional dan global:
- Pengakuan Komitmen: Keikutsertaan aktif dan menjadi tuan rumah konferensi ini memperkuat posisi Indonesia di mata OECD dan negara-negara anggota Asia Pasifik sebagai negara yang serius dalam memerangi korupsi dan meningkatkan integritas publik.
- Berbagi Praktik Terbaik: Forum ini menjadi sarana bagi Indonesia untuk berbagi praktik terbaik, terutama dalam Reformasi Birokrasi dan penguatan integritas ASN, sehingga pengalaman Indonesia dapat menjadi pelajaran bagi negara lain.
- Kolaborasi Anti Korupsi: Konferensi ini menegaskan kembali pentingnya kolaborasi regional dan internasional dalam upaya anti korupsi, sejalan dengan komitmen OECD untuk memajukan anti korupsi dan integritas publik di antara para anggotanya.
Menteri Rini menutup paparannya dengan menekankan komitmen Indonesia untuk terus berbagi pengalaman, belajar dari negara lain, serta menjunjung tinggi integritas sebagai landasan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.

































