Jakarta, 6 November 2025 – Indonesia secara aktif memimpin upaya untuk menjadikan ASEAN sebagai “Epicentrum of Growth”, dengan ekonomi digital sebagai pilar utama. Strategi utama Indonesia adalah mendorong pembentukan dan implementasi Perjanjian Kerangka Kerja Ekonomi Digital ASEAN (DEFA).
1. Pilar Utama Kebijakan: ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA)
DEFA adalah kerangka kerja komprehensif yang dirancang untuk mengintegrasikan pasar digital ASEAN. Indonesia memandang DEFA sebagai kunci untuk membuka potensi ekonomi digital kawasan yang luar biasa.
| Fokus Indonesia dalam DEFA | Tujuan Strategis |
| Harmonisasi Regulasi | Menghilangkan hambatan perbedaan regulasi antarnegara anggota agar perdagangan lintas batas (terutama bagi UMKM) menjadi lebih mudah. |
| Digital Talent | Menciptakan kerangka kerja sama untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan talenta digital di seluruh kawasan. |
| Digital Security & ID | Mengembangkan kerangka kerja bersama untuk keamanan siber dan interoperabilitas identitas digital (Digital ID). |
| Sistem Pembayaran | Mendorong fleksibilitas dan integrasi sistem pembayaran elektronik (seperti implementasi QRIS lintas batas) untuk memfasilitasi transaksi regional. |
| Infrastruktur | Memperkuat konektivitas digital, termasuk pengembangan kabel bawah laut regional. |
2. Target dan Proyeksi Ekonomi
Indonesia memegang peran penting dalam menetapkan target ambisius untuk ekonomi digital ASEAN:
- Potensi Ekonomi: Tanpa DEFA, nilai ekonomi digital ASEAN diproyeksikan mencapai $1 triliun pada tahun 2030.
- Target dengan DEFA: Dengan implementasi DEFA yang optimal, Indonesia memproyeksikan nilai ekonomi digital ASEAN dapat meningkat dua kali lipat hingga mencapai $2 triliun pada tahun 2030.
- Waktu Implementasi: Indonesia mendorong negosiasi DEFA mencapai kemajuan signifikan (sekitar 70%) dan ditargetkan untuk diimplementasikan pada tahun 2026.
3. Implementasi Kebijakan Luar Negeri Indonesia
Indonesia memanfaatkan forum-forum regional, terutama di bawah keketuaan ASEAN, untuk memprioritaskan agenda digital:
- Diplomasi Ekonomi: Kementerian Luar Negeri dan Kemenko Perekonomian secara aktif melibatkan para duta besar Indonesia untuk bertindak sebagai duta investasi dan duta ekspor di sektor digital.
- Fokus UMKM: Kebijakan ini sangat berorientasi pada pemberdayaan UMKM agar dapat menembus pasar lintas batas ASEAN melalui platform digital.
- Kepemimpinan AI: Indonesia juga telah menyatakan kesiapan untuk memimpin ekonomi digital ASEAN melalui optimasi Artificial Intelligence (AI), memastikan inovasi bertanggung jawab dan inklusif.
Melalui DEFA, Indonesia tidak hanya mencari keuntungan ekonomi nasional, tetapi juga berupaya menciptakan ekosistem digital regional yang stabil, aman, dan inklusif, sehingga memperkuat posisi ASEAN sebagai kekuatan ekonomi digital global.

































