GAZA – Israel dilaporkan melancarkan serangkaian serangan udara dan darat terbaru di Jalur Gaza, yang menyebabkan sedikitnya 28 warga Palestina tewas. Serangan ini terjadi di tengah periode yang seharusnya menjadi masa jeda kemanusiaan atau gencatan senjata, memicu kecaman keras dari berbagai negara dan organisasi internasional.
Laporan dari Kementerian Kesehatan di Gaza menyebutkan bahwa korban tewas meliputi perempuan dan anak-anak. Serangan tersebut secara efektif melanggar kesepakatan yang sebelumnya telah disepakati oleh pihak-pihak yang bertikai.
“Kami sangat mengutuk keras serangan yang kembali dilakukan militer Israel. Tindakan ini merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap komitmen jeda kemanusiaan yang sedang berlangsung,” ujar juru bicara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, hari ini.
Sejumlah negara, terutama yang tergabung dalam Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), menuntut adanya investigasi independen terhadap pelanggaran ini dan menyerukan agar Dewan Keamanan PBB segera bertindak. Kekhawatiran global meningkat bahwa insiden ini dapat mengakhiri kesepakatan pertukaran sandera dan bantuan kemanusiaan yang telah disepakati.
Situasi di Gaza kini dilaporkan kembali tegang, dengan potensi eskalasi konflik yang lebih luas pasca-pelanggaran gencatan senjata ini.
































