GAZA – Kelompok Hamas secara resmi menolak resolusi terbaru yang dikeluarkan oleh Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terkait situasi di Gaza. Penolakan ini segera memicu kekhawatiran global akan peningkatan kembali tensi konflik di kawasan Timur Tengah yang sempat mereda.
Resolusi PBB tersebut, yang didukung oleh mayoritas anggota dewan, bertujuan untuk menyerukan jeda kemanusiaan segera dan mendesak semua pihak untuk mematuhi hukum internasional. Namun, Hamas menilai resolusi tersebut tidak memihak dan gagal memenuhi tuntutan utama mereka.
“Resolusi ini tidak mencerminkan keadilan dan tidak memaksa pihak yang melakukan agresi untuk menghentikan kejahatan mereka. Kami menolak resolusi ini dan menyerukan penghentian total serangan serta pencabutan blokade,” ujar juru bicara Hamas, melalui pernyataan yang dirilis di Gaza, hari ini.
Penolakan dari Hamas ini menambah kompleksitas upaya diplomatik internasional untuk mencapai gencatan senjata permanen. Analis politik internasional menilai bahwa penolakan tersebut menunjukkan bahwa konflik di Gaza masih akan berlanjut, dengan risiko eskalasi yang lebih besar di kawasan, termasuk potensi keterlibatan pihak-pihak regional lainnya.
Dewan Keamanan PBB dan negara-negara penengah kini diharapkan dapat merumuskan langkah diplomatik baru yang dapat diterima oleh semua pihak.
































