Jakarta – Wacana pembekuan atau likuidasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan telah menimbulkan kekhawatiran serius, terutama terkait nasib ribuan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bekerja di institusi tersebut. Diperkirakan, sekitar 16.000 ASN terancam dirumahkan jika wacana tersebut benar-benar terealisasi.
Ancaman ini muncul di tengah kritik keras dan desakan reformasi total terhadap Bea Cukai menyusul serangkaian kasus dan masalah pelayanan yang menuai kontroversi.
Respons Menpan RB
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), Abdullah Azwar Anas, memberikan tanggapan terkait nasib ASN jika institusi Bea Cukai dibekukan.
-
Penempatan Ulang (Redistribusi): Anas menegaskan bahwa jika Bea Cukai dibubarkan, tidak ada ASN yang akan kehilangan pekerjaan atau di-PHK. Pemerintah akan mengambil langkah redistribusi atau penempatan ulang (mutasi) seluruh ASN yang ada ke kementerian atau lembaga lain yang membutuhkan.
-
Peran Kunci ASN: Menpan RB menyatakan bahwa ASN Bea Cukai, yang memiliki kompetensi spesifik di bidang kepabeanan dan cukai, akan sangat dibutuhkan di sektor-sektor lain, baik di kementerian terkait keuangan maupun instansi penegak hukum lainnya.
-
Prioritas Reformasi: Anas menekankan bahwa fokus utama pemerintah saat ini adalah reformasi birokrasi dan perbaikan tata kelola di Bea Cukai untuk meningkatkan akuntabilitas dan pelayanan, bukan pada pembekuan institusi itu sendiri.
Kekhawatiran dan Reformasi
Wacana pembekuan Bea Cukai sempat mencuat dari kalangan ekonom dan pengamat sebagai respons terhadap:
-
Isu Korupsi dan Gratifikasi: Serangkaian kasus yang melibatkan oknum Bea Cukai.
-
Pelayanan Publik: Kritik atas proses impor, ekspor, dan penanganan barang kiriman yang dinilai lambat, tidak transparan, atau berbelit.
Pemerintah, melalui Menteri Keuangan, sebelumnya telah berkomitmen untuk melakukan perbaikan fundamental pada sistem dan sumber daya manusia (SDM) di Bea Cukai. Menpan RB memastikan bahwa nasib ASN akan menjadi prioritas dan mereka akan ditempatkan di posisi yang sesuai jika terjadi restrukturisasi besar.































