Pemerintah Iran mengeksekusi seorang pria bernama Mehran Bahramian yang dituduh terlibat dalam aksi protes setelah kematian Mahsa Amini pada 2022. Eksekusi ini dilaksanakan pada akhir pekan lalu di Provinsi Isfahan.
Bahramian disebut menyerang aparat keamanan dan melukai sejumlah orang dalam insiden di Semirom, Desember 2022. Atas dakwaan tersebut, pengadilan Iran menjatuhkan vonis mati yang kemudian dikuatkan oleh Mahkamah Agung.
Otoritas Iran menyatakan eksekusi dilakukan sesuai prosedur hukum yang berlaku. Namun, kelompok hak asasi manusia internasional mengecam tindakan ini, menilai proses pengadilan berlangsung tertutup dan minim transparansi. Mereka juga menyoroti kurangnya akses publik terhadap bukti-bukti yang memberatkan terdakwa.
Eksekusi ini menambah daftar panjang hukuman mati yang dijatuhkan Iran terhadap individu yang terlibat dalam demonstrasi besar pasca kematian Mahsa Amini. Peristiwa tersebut sempat memicu gelombang protes nasional dan internasional menentang kebijakan serta perlakuan aparat terhadap perempuan di Iran.