CIKANDE, 14 Oktober 2025 – Isu paparan radiasi dari material radioaktif Cesium-137 di wilayah Cikande, Banten, memasuki babak serius. Sebagai respons cepat terhadap kekhawatiran publik, pemerintah dan otoritas terkait dilaporkan telah memulai program pemeriksaan kesehatan massal dengan target mencakup sekitar 200.000 warga Cikande.
Langkah ini diambil setelah ditemukannya jejak Cesium-137 yang mengindikasikan adanya kontaminasi lingkungan. Program screening kesehatan skala besar ini bertujuan untuk mendeteksi potensi dampak buruk paparan radiasi terhadap kesehatan masyarakat dalam jangka pendek maupun panjang.
Deteksi Dini dan Antisipasi Jangka Panjang
Pemeriksaan massal ini melibatkan tim medis gabungan dari Kementerian Kesehatan, Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN), dan otoritas kesehatan daerah. Fokus pemeriksaan meliputi tes darah lengkap, pemeriksaan kelenjar tiroid, dan screening indikator biologi lainnya yang sensitif terhadap paparan radiasi ionisasi.
“Pemeriksaan 200.000 warga ini adalah langkah preventif dan deteksi dini. Prioritas kami adalah memastikan tidak ada dampak klinis serius akibat paparan Cesium-137,” jelas juru bicara Kementerian Kesehatan. “Warga yang teridentifikasi memiliki tingkat paparan yang mencurigakan akan segera ditindaklanjuti dengan pemantauan kesehatan berkala.”
Pemerintah juga berjanji untuk tetap transparan mengenai hasil pemeriksaan ini dan mengambil langkah mitigasi yang diperlukan, termasuk upaya dekontaminasi lingkungan yang lebih intensif di area yang terdampak. Kasus ini menjadi isu nasional yang menyoroti pentingnya pengawasan ketat terhadap penyimpanan dan pengelolaan material radioaktif di Indonesia.