JAKARTA, 21 OKTOBER 2025 – Presiden Prabowo Subianto secara tegas menginstruksikan seluruh menteri, wakil menteri, dan pejabat Eselon I di Kabinet Merah Putih untuk mengganti mobil dinas impor mereka dengan kendaraan produksi dalam negeri, khususnya Maung buatan PT Pindad (Persero).
Arahan ini disampaikan dalam Sidang Kabinet Paripurna, bertepatan dengan setahun masa pemerintahannya, sebagai bentuk komitmen nyata untuk memperkuat industri nasional dan menumbuhkan kebanggaan terhadap produk buatan Indonesia.
Instruksi Tegas Penggunaan Maung
Presiden Prabowo menegaskan bahwa kebijakan ini harus segera dilaksanakan.
- Penghentian Impor: Wakil Menteri Keuangan, Anggito Abimanyu, mengonfirmasi bahwa arahan Presiden adalah tidak ada lagi barang impor untuk mobil dinas pejabat setingkat menteri dan Eselon I, mulai minggu depan.
- Wajib Pakai Maung: Prabowo secara lugas meminta para menteri untuk menggunakan Maung Pindad sebagai kendaraan dinas harian mereka. Ia berkelakar bahwa mobil-mobil mewah impor (seperti Toyota Alphard yang sebelumnya digunakan) hanya boleh dipakai saat libur atau akhir pekan.
- Memberi Contoh: Presiden sendiri telah rutin menggunakan Maung Garuda Limousine sejak pelantikan, menunjukkan konsistensi dalam memberikan contoh.
Dukungan Industri Nasional
Kebijakan ini merupakan dukungan nyata terhadap kemandirian industri otomotif dan pertahanan nasional:
- Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN): PT Pindad melaporkan bahwa mobil Maung dirancang dengan kandungan produk dalam negeri mencapai sekitar 70%.
- Ambisi Mobil Nasional: Sejalan dengan instruksi ini, Prabowo juga menargetkan bahwa Indonesia akan memiliki produksi mobil nasional sendiri yang matang dalam tiga tahun ke depan, bahkan telah menyiapkan alokasi dana dan lahan untuk pembangunan pabrik. Program ini bahkan telah diusulkan menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN).
Instruksi ini bertujuan untuk menciptakan efek berganda (multiplier effect) pada ekonomi, memajukan teknologi dalam negeri, dan membangun kebanggaan nasional di kalangan pejabat.