TRENGGALEK, 2 November 2025 – Bencana tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, pada Sabtu malam (1/11), telah menelan korban jiwa sebanyak empat orang dari satu keluarga. Tim SAR gabungan berhasil menemukan dan mengevakuasi seluruh korban yang tertimbun di Dusun Banaran, Desa Depok, Kecamatan Bendungan, dan dengan ditemukannya korban terakhir, operasi pencarian dinyatakan resmi berakhir.
Kronologi Malam Mencekam
Peristiwa nahas ini terjadi sekitar pukul 21.00 WIB, saat hujan deras mengguyur wilayah Kecamatan Bendungan selama berjam-jam. Tebing setinggi sekitar 25 meter yang berada tepat di belakang rumah korban tiba-tiba longsor. Material tanah, lumpur, dan bebatuan langsung menimbun rumah milik Bapak Sarip hingga rata dengan tanah.
Saat kejadian, lima anggota keluarga dilaporkan berada di dalam rumah dan tertimbun material longsor.
Seluruh Korban Berhasil Dievakuasi
Tim SAR gabungan dari BPBD, TNI, Polri, Basarnas, dan relawan segera dikerahkan ke lokasi. Proses evakuasi berlangsung dramatis dan penuh tantangan akibat kondisi tanah yang masih labil, minimnya penerangan di malam hari, serta risiko longsor susulan.
Kepala Pelaksana BPBD Trenggalek, Stefanus Triadi Atmono, mengonfirmasi bahwa seluruh korban telah berhasil dievakuasi.
- Korban Selamat (Luka Ringan): Satu orang, yaitu Wijianto (30), yang berhasil diselamatkan pada tahap awal evakuasi.
- Korban Meninggal Dunia (4 Orang):
- Sarip (60) – Kepala Keluarga
- Welas (53) – Istri
- Fajar Puji Wibowo (19) – Anak
- Rohman (15) – Anak
Dua korban terakhir ditemukan pada Minggu pagi (2/11) setelah tim melanjutkan operasi pencarian yang sempat dihentikan sementara demi keselamatan petugas. Keempat jenazah telah dibawa ke RSUD dr. Soedomo Trenggalek untuk identifikasi lebih lanjut sebelum akhirnya dimakamkan dalam dua liang lahat berdampingan di tempat pemakaman umum desa setempat.
Dampak dan Status Siaga Bencana
Selain merenggut korban jiwa, longsor tersebut juga menyebabkan kerusakan parah pada satu unit rumah warga. Material longsor juga dilaporkan sempat menutup akses jalan poros desa di Dusun Soko, Desa Depok.
Menyikapi serangkaian bencana longsor dan banjir yang terjadi dalam sepekan terakhir, Pemerintah Kabupaten Trenggalek telah menetapkan status Siaga Bencana Hidrometeorologi.
Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, telah menginstruksikan kepada warga yang tinggal di zona merah dan area rawan, khususnya di wilayah perbukitan dengan tebing curam, untuk meningkatkan kewaspadaan dan segera mengungsi mandiri apabila terjadi hujan deras berkepanjangan untuk menghindari korban jiwa susulan.
Kementerian Sosial (Kemensos) melalui dinas setempat juga telah menyalurkan santunan dan bantuan logistik bagi keluarga korban serta warga terdampak.
































