Nepal – Pemerintah sementara Nepal, yang dipimpin oleh mantan Hakim Agung Sushila Karki, telah membentuk panel beranggotakan tiga orang untuk menyelidiki kekerasan yang terjadi selama protes anti-korupsi pada bulan ini. Protes yang dimulai oleh gerakan “Gen Z” ini menewaskan 74 orang dan melukai lebih dari 2.100 orang. Kekerasan tersebut juga memaksa Perdana Menteri sebelumnya, K.P. Sharma Oli, untuk mengundurkan diri.
Panel investigasi yang diketuai oleh pensiunan hakim Gauri Bahadur Karki ini diberi waktu tiga bulan untuk menyelesaikan laporannya. Panel ini akan menyelidiki penyebab korban jiwa dan kerugian properti, serta memeriksa pihak-pihak yang terlibat dalam aksi pembakaran dan vandalisme.
Protes tersebut merupakan salah satu kekerasan paling mematikan di Nepal dalam beberapa dekade terakhir. Para pengunjuk rasa tidak hanya membakar kompleks kantor perdana menteri dan gedung parlemen, tetapi juga menyerang properti pribadi yang mereka duga dimiliki oleh politisi korup. Mantan Perdana Menteri Oli sendiri menuntut penyelidikan atas kekerasan tersebut dan menyatakan bahwa pemerintahannya tidak memerintahkan polisi untuk menembak para demonstran.
Sumber Nepal panel to probe violence during anti-graft protests that killed 74