Jakarta – Bank Indonesia kembali menegaskan komitmennya untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah melalui penggunaan seluruh instrumen kebijakan moneter yang tersedia. Gubernur BI menyebut bahwa intervensi akan dilakukan baik di pasar domestik maupun pasar valuta asing luar negeri.
Menurut laporan terbaru, rupiah masih mengalami tekanan terhadap dolar AS, sehingga langkah BI dianggap perlu agar fluktuasi tidak mengganggu aktivitas ekonomi dalam negeri. Perluasan intervensi mencakup pasar spot, non-deliverable forward (NDF), pembelian surat utang negara, dan langkah koordinasi dengan otoritas keuangan lainnya di luar negeri.
Pemerintah juga diminta menjaga kredibilitas fiskal agar langkah moneter ini tidak membawa tekanan tambahan terhadap anggaran negara. Sejumlah analis menilai bahwa kombinasi kebijakan moneter dan kebijakan fiskal perlu disinergikan agar efek stabilisasi lebih efektif dan berkelanjutan.
(sumber: Reuters) Reuters