NEW YORK – Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, kembali menyampaikan desakan keras kepada komunitas internasional untuk segera mewujudkan gencatan senjata yang bersifat permanen di Jalur Gaza. Seruan ini diperkuat setelah terjadi serangan mematikan yang berulang kali menghantam fasilitas medis, termasuk rumah sakit, yang seharusnya dilindungi di bawah hukum humaniter internasional.
Desakan PBB ini menyusul laporan mengenai eskalasi serangan terhadap Rumah Sakit Nasser di Khan Younis, Gaza selatan, serta fasilitas kesehatan lainnya, yang menewaskan warga sipil, tenaga medis, dan jurnalis.
“Sekretaris Jenderal mengutuk keras pembunuhan warga Palestina dalam serangan yang mengenai Rumah Sakit Nasser di Khan Younis. Pembunuhan mengerikan ini menyoroti risiko ekstrem yang dihadapi oleh personel medis dan jurnalis,” ujar Juru Bicara PBB, Stephane Dujarric, dalam pernyataan resmi di New York, Senin (24/11).
Tuntutan PBB untuk Mengakhiri Konflik
PBB menegaskan bahwa serangan terhadap fasilitas kesehatan merupakan pelanggaran berat terhadap hukum internasional. Selain seruan penyelidikan yang cepat dan imparsial atas serangan tersebut, PBB mengulang tiga tuntutan utama:
-
Gencatan Senjata Permanen: Diperlukan jeda tempur segera dan permanen untuk mengakhiri permusuhan.
-
Akses Kemanusiaan: Pembukaan akses kemanusiaan tanpa batas dan hambatan di seluruh Gaza untuk menyalurkan bantuan vital.
-
Pembebasan Sandera: Pembebasan segera dan tanpa syarat semua sandera yang ditahan di Gaza.
Badan-badan PBB lainnya, termasuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), juga terus menyerukan diakhirinya serangan terhadap layanan kesehatan yang menyebabkan kelaparan dan penyakit di wilayah tersebut. PBB menegaskan, warga sipil harus dihormati dan dilindungi setiap saat sesuai dengan hukum humaniter internasional.

































